Melirik rak buku sejenak. Tercetus ide. Ingin membuat sedikit review singkat beberapa buku yang saya dapatkan di negeri Belanda ini. Siapa tahu berguna. Seru juga kalo mengingat sejarahnya. Beberapa saya dapatkan dari bookfair, yang pasti banting harga gila-gilaan hingga 90 persen. Beberapa pemberian dari para sahabat.
Inilah beberapa list buku, selain law text book dan Lonely Planet. Menemani mengusir kepenatan di waktu luang atau disela-sela perjalanan kereta antar
Robert Slater, No Such Thing as Over-Exposure: inside the life and celebrity of Donald Trump.
Saya dapatkan dari bookfair
Stephen E. Ambrose, Band of Brother.
Juga dari bookfair
Bill Kovach and Tom Rosenstiel, The Elements of Journalism: What Newspeople Should Know and The Public Should Expect.
Bookfair Amsterdam. 1 euro. Ya benar. Tahu sendiri harga aslinya cukup lumayan mahal. Dan sesungguhnya saya sudah punya 2 eksemplar buku ini di rumah. Namun saya tidak kuat menahan untuk tidak membelinya lagi. Belum saya sentuh sama sekali, karena sudah pernah saya baca isinya sebelumnya. Saya jadikan hadiah untuk seorang sobat yang baru lulus kuliah dan becita-cita mulia akan berkecimpung di dunia jurnalisme.
Karen Amstrong, Islam: A Short Story
Bookfair Rotterdam. 3 euro. Namanya tentu sudah jaminan. Sayang hingga saat ini saya belum mengelarkan tuntas hingga halaman terakhir.
Jack Goldsmith and Tim Wu, Who Controls the Internet? Illusions of a borderless world
Bookfair Rotterdam, 7 euro. Sangat direkomendasikan, penuh referensi kasus-kasus klasik hingga terbaru. Dari Yahoo inc v. France, RSS, blogger, internet cencorship di
John Gray, the Essential Mars and Venus.
Bookfair Rotterdam, 2 euro. Hehehehe, yang ini ceritanya untuk lebih memahami perasaan wanita, lebih melanggengkan hubungan lah. Begitu kira-kira.
Joel Achenbach, It Looks Like A President Only Smaller
Bookfair Rotterdam, lupa harganya karena udah dicabut. My fave book. Mengikuti jejak kampanye presiden Al Gore tahun 2000, saya paling senang mengikuti campaign sejak primaries, convention, hingga debate. Wartawan Washington Post ini menuliskan hasil penguntitannya pada kandidat.
Rooie Oortjes.
Di bookfair rata-rata 2 euro an, saya pasti beli beberapa. Hehehehe. No comment ah. Ini souvenir Belanda paling menarik.
Anne Hooper, Can You Pass The Sex Test?
Huhuhuhu ini kado pemberian si Kiki dan Odi botak. Isinya lebih parah dari judulnya, hehehe penuh ilustrasi berwarna juga. Thx.
Madelaine Albright, The Mighty and The Almighty: Reflections on
Kado dari Imam Nasima, wah my fave book, sisi lain dari kebijakan luar negeri Amerika disajikan dengan pemaparan yang tidak biasa. Luar biasa.
Yann Martel, Life of Pi.
Pemberian dari Meli. Sudah sangat terkenal, luar biasa idenya, juga didukung
Adhitya Mulya, Alaya Setya, Iman Hidayat, dan Ninit Yunita, Travelers’ Tale Belok Kanan:
Buku ini saya pinjam dari Kiki, hehehe sudah khatam 2 kali. Sebentar lagi akan dikembalikan ke empunya. Luar biasa, sebuah mahakarya. Saya merasa beruntung bisa membacanya pas berada di Eropa. Sangat direkomendasikan. Inspiratif dan menghibur.
Jeremy Blachman, Anonymous Lawyer.
Selexyz Broese bookstore, 13 euro. Memanfaatkan voucher beli buku 10 euro pemberian hasil bantu-bantu conference yang digelar International Alumni Utrecht. Buku idaman yang sudah lama dinanti akhirnya dimiliki, baru tadi pagi belinya. Siap dibaca. Sebuah kisah satir akan kehidupan corporate lawyer dalam bentuk blog dia yang kocak. Pilihan ini harus bertarung dengan The World is Flat-nya Thomas Friedman atau salah satu judul graphic novel -nya Joe Sacco.
Andrea Hirata, Edensor.
Buku ketiga dari Tetralogi Laskar Pelangi. Sebuah karya yang menakjubkan. Karena penasaran membaca kisah petualanan tokoh si ikal di eropa, saya bertekad harus membacanya saat di eropa. Jika tidak berhalangan buku ini akan tiba tanggal 8 Juni 2007 malam, semoga titipan ini tidak terlupakan. Tak kuasa saya menunggu.
0 komentar:
Post a Comment