Another task accomplished. Sebuah pekerjaan khusus yang membuat gue hampir sakit jiwa temporer. Kalau tidak ada sokongan dari kawan-kawan sejawat yang asyik-asyik, tiap malam bawaannya mau ngedraft
Sebuah talkshow khusus 13 episode dengan 91 narasumber maha penting yang harus rampung dalam 4 minggu tanpa jeda. Sebuah kerja marathon penuh riset, lobi, desain produksi, desain teknis, dan perjuangan melelahkan lainnya baik fisik maupun mental. Menghabiskan 5 slop rokok, 5 galon kopi hitam, 5 krat vitamin C UC 1000, 5 box madurasa, dan sebotol sabun cair untuk mandi di shower kantor.
Sebagai seorang bujangan, perayaan paling enak dari penyelesaian sebuah tugas adalah: tengah malam buta bersama satu brown bag besar berisi American junk food full cholesterol, sofa malas, dan menonton kembali HBO yang menayangkan ‘Any Given Sunday’. Kemewahan sederhana yang rasanya setara dengan menghabiskan 2 gelas kopi dengan seorang wanita cantik. Sudah 4 minggu ritual terakhir ini sempat hilang.
Keesokan harinya bangun siang. Sebuah kemewahan, setelah empat minggu rodi dari jam 9 pagi hingga jam 3 pagi dini hari tanpa jeda libur sama sekali.
Lanjut masih harus masuk kantor untuk urusan administrasi, tanda tangan-tanda tangan yang terbengkalai. 2 hari seperti itu, dilakoni dengan kabur cepat dari kantor, dan akhirnya bisa hang out untuk beberapa meeting yang tertunda.
Malamnya bikin senang orangtua gue, dengan menyambangi sembari membawa 3 bungkus ukuran jumbo Chinese food favorit mereka. Lanjut malamnya khusyu menulis manuscript gue yang belum kelar. Tinggal editing aja sebelum dibawa ke penerbit yang sudah antusias.
Lanjut tidur. Hehehe. Terus sore-sore bangun deh dandan. Shaving dan aftershave juga wajib.
keterangan foto di atas, semua bermula di meja ini: data kontak dan schedule narasumber, tumpukan data riset dari berbagai instansi yang musti diolah, post it berisi telepon-telepon yang masuk dari berbagai humas, ajudan, sespri, dsb. Bungkusan makanan penahan lapar, charger handphone yang tidak boleh mati Karena terus menerus berdering, gelas kopi, staples andalan, wallpaper gambar Al Gore pembangkit semangat, tumpukan data yang terus menggunung tiada henti, buku-buku referensi: Memoar Abdul Rahman Saleh, Janji SBY, memoar Dino Patti Djalal, buku Bappenas, report Departemen PU, report Departemen Keuangan, dsb. Map clipboard biru andalan berisi rundown yang terus diupdate, sebotol vitamin, dan jaket tebal penahan AC yang dingin.