Monday, July 16, 2007

baby when you're gone

Baby when you're gone,
I realize I'm in love

days go on and on,
and the nights just seem so long

Even food don't taste that good,
drink ain't doing what it should

things just feel so wrong

Thursday, July 12, 2007

Marlboro Kretek Filter?

gue lagi syahdu seperti biasa menyelesaikan setoran ketikan buat yang mulia supervisor tersayang... ketika sms dari orang dodol ini masuk:

yu, gue lg menikmati marlboro kretek filter.
ga sekuat garfil tapi ga seenteng sampurna muld.
terobosan berani dr marlboro. uitstekend!

okeh ini sangat mengusik urat penasaran gue... ada yang bisa kasih clue soal produk terbaru marlboro ini? masih lawas atau jangan2 udah setahun gue nggak tau? penasaran abis soale.
maklum rokok mild bagi gue masih kurang berat, namun juga jangan kaya GG, nah kalo marlboro (setelah mengakuisisi HM sampoerna) bisa menemukan racikan pas ditengah-tengahnya, mungkinkah seperti Sampoerna Mild King Size dulu yang sudah hilang dari pasaran?

rokok mild memang pasar yang besar, dulu diciptakan untuk perokok newbie, dan merangkap sebuah identitas juga. jadi kalau merokok mild, kita bisa tau dia dulunya belajar ngerokok pas jamannya anak SMA tawuran (era keemasan kelahiran sampoerna mild, yang konon desain warna boks-nya putih biar matching dengan seragam upacara hari senin) kalau rokoknya Djarum maka die gede pas jamannya keliling kota pake jip terbuka, nongkrong di pinggir melawai dan mengidolakan onky alexander dan paramitha rusady dalam catatan si boy. kalau GG maka pas masa ABG die sukanya Rock n Roll klasik jamannya Harri mukti dan Ikang Fawzy. kalau menak djinggo, yah kalo nggak kuli bangunan so pasti fans beratnya jamal mirdad.

nah kembali ke marlboro kretek ini, gue rasa die menyasar para perokok level medium, matangnya baru kemaren, namun nggak mau satu merk dengan mereka, penerus-bangsa-yang-beli-sebungkus-patungan atau kaum ngembat-rokok-bokap-kalo-lagi-lengah, dan juga nggak mau satu merk dengan mereka yang fanatik dengan bungkus rokok ber desain-klasik-paling-norak-yang-masih-dipertahankan.

coba deh kaum perokok dengan jam terbang tinggi, kasih info soal produk baru philip morris ini... termasuk harga ecerannya dan kalo bisa kirim ke gue foto lengkap dengan si abang penjual rokok di kaki lima memegangnya.


Tuesday, July 10, 2007

gue dan LLM room



kali ini gue akan bercerita tentang LLM room. ini adalah sebuah lounge indah, sebuah privilege dari anak-anak international yang kuliah master hukum di utrecht. isinya 8 komputer flat screen dilengkapi meja kerja, satu meja meeting 6 bangku, 2 buah sofa, dan 18 locker. disebelahnya tersedia juga 2 buah ruang meeting dan sebuah coffe machine. disini biasanya tempat mangkal anak-anak hukum untuk sekedar diskusi, belajar, browsing, atau numpang ngeprint. lokasinya cukup strategis, diapit banyak kafe, tepat ditengah-tengah pusat kota, dekat ke perpus, dan hanya beberapa langkah ke centrum.


sudah berminggu-minggu gue mengerjakan thesis gue di salah satu pojokan. alasan logis; lebih enak kerja dengan layar flat screen gede, suasana tenang dan nyaman. karena jika saya dirumah godaan nya lebih tinggi untuk melakukan hal-hal tercela lainnya. gue ditemani oleh sohib gue asal peru, alberto castro. kita berdua jadi sering menguasai ruangan ini. setelah sebelumnya dikuasai oleh gank nya andrea becker, bule cantik asal Canada, ketika mereka mempersiapkan diri untuk kompetisi Jean Pictet.

gue dan alberto udah serasa buka law offices disitu, dua meja sudah jadi milik sendiri. pemandangan sehari-hari adalah tumpukan buku dan tebaran dokumen-dokumen tebel tahun jebot hingga lawas yang bikin mumet. 2 locker sudah disulap untuk memindahkan isi perpustakaan kesini, dan stok logistik berisi kopi instan, roti, coklat, juga permen pedas. misi lainnya memang membuat alberto yang gila diet dan fitness jadi gemuk kembali sebagaimana dia datang kesini setahun lalu.


sehari-hari keadaannya adalah, berkutat mempelototi tumpukan buku dan dokumen, mengetik, browsing data, dan mempersiapkan diri untuk prosesi pembantaian oleh yang mulia sang supervisor thesis. namun kegiatan ini belum tentu tanpa hiburan.

kalau otak sudah butek, maka hiburannya adalah menyalakan lagu dari salah satu komputer yang sudah dimodif untuk mengeluarkan lagu. kalau sudah begitu kita berdua tinggal menarik para cewek bule asal eropa timur yang geleng-geleng kepala heran, untuk ikut berjoget bersama kita. la camisa negra sering mengalun, atau jejingkrakan gila mengikuti lagu penghilang stress di sore hari, 18 till I die-nya Bryan Adams. itu mungkin sebabnya kini makin jarang cewek bule muncul diruang itu. kapok mungkin. kalaupun ada, paling yang model-model judes susah dicolek, dan cuma numpang ngeprint doang sekejap.

hiburan lainnya adalah si dodol meneer eric, penjaga ruangan berjaket rolling stones, sering die memberi kami ini aneka teh hijau penghilang rasa penat. sebuah selingan yang nikmat ditengah tegukan ekspresso kental.

enaknya kalau mengerjakan thesis ada partnernya, maka ketika kita berdua butek, pastilah ada kawan untuk diskusi masa depan. obrolah khayalan tingkat tinggi tentang mengubah dunia persilatan, hingga mendengarkan cerita seks orang amerika latin ini akan siapa saja temen sekelas yang sudah ia tiduri. suku bangsa berlibido tinggi yang satu ini memang kelewat raja pesta. setelah kami selesai diusir malam-malam dari tempat ini oleh meneer Niko sang juru kunci, dan saya mengayuh sepeda pulang, pasti alberto lanjut party. dan hebatnya dia pasti sampai di ruang ini lebih pagi dari saya keesokan harinya.

Friday, July 06, 2007

Just another morning chats in YM

X: (buzz)

O: honey!

X: Hi you

O: hi baby, mizz u

X: it’s 2 PM now, jam berapa disana

O: 9, just wake up.

X: surfing porn?

O: sialan… iya

X: just don’t do it while staring at my friendster pic

O: nope, this time luna maya gets the honor

X: how’s life back there sweety

O: well…

X: btw, your best buddy ask me to go out last night…

O: again?

X: uhu

O: hum

X: it was fun though.

O: er…

O: just the 2 of u?

X: yup, n he’s so gentle

O: who u talkin’ bout sih?

X: your buddy, si BJ.

O: BJ? Not BJ pls.

O: nice lookin but his breath is worse. Come on.

X: well, he paid everything last night. Not like u.

O: am I?

X: n he’s not dare touching me on first date like u always did.

O: uh you got me on that.

X: I was just joking.

O: bout da date?

X: no. about the touching things lah. U were always so gentle

O: ehem

X: but I allow him to touch me

O: uhuk

O: WHAT!?

X: hihihhi

O: not on my fave body part... at least

X: yup. He sure did.

(silence for so long)

O: but u always slap me on my face once i did it

X: not this time

(silence again for so long)

X: (buzz)

X: yuhuu

(still silence)

X: bout BJ's breath...

O: see, I knew you'll noticed. i knew it.

X: it tasted like fresh mint last night

(silence again...)

O: how many guys actually that u date with since I flew?

X: oow, banyak.

X: and most of them are your buddy

O: brb

X: no kidding. Gak serendah itu kok pasarannya.

X: but most of your buddy ask me

O: still brb

X: I only pick the guy with SUV

X: and yourself?

X: how many guys that you date there, babe?

O: I’m back.

O: whut da? Sweety come on

X: hihihihi

O: uh, SUV? bebek is romantic though, honey

X: but not in the rain. It ruins my make up

O: like my fave movie

O: renegade

X: ur jacket smells like tukang ojek

X: n u r not lorenze lamas

O: I did wear the same outfit

X: u wore sandals not boot, even to kondangan

O: I was not!

X: ok maybe I’m little bit over on this

(no activity for 5 minutes)

O: my salary can't afford an SUV sayang, it will cost me my anus

X: well, that's cheap :)

(another no activity for another 5 minutes)

O: so hows ur daddy honey?

X: still mad at you after you broke his fave mug

O: err, your mother? Baek baek aja kan?

X: thanks goodness after diarrhea from your first and last homemade cake

O: ok then hows ur brother? Pasti rindu berat ama aku

X: you are temporary out of his list until you remember where you put his favorite CD

X: its rare and he blame me everyday for your fault

O: wanna hear some great story?

O: I finally met the queen!

X: gtg, boss comin

(X signed out)

O: sayang?

(definetely no response)

O: I love u too sweety

Sunday, July 01, 2007

Reni Kembali ke Tanah Air

Reni Rawasita Pasaribu, salah seorang dari 8 stuneders 2006 akhirnya pulang lebih dulu. layaknya peserta AFI junior kami pun melepas kepulangan beliau dengan meriah. Sebuah penghormatan kepada pejuang yang kelar duluan.

Saya pribadi sudah mengenal Reni sejak lama, Reni adalah juga kawan satu angkatan dan juga satu PA kala dulu masa kuliah di FHUI. Sudah lama saya bersahabat dengan dia, juga dengan suaminya sejak dulu kala mereka masih pedekate (jamdul deh). Nasib pun mempertemukan kembali dan membawa kita ke negeri ini. Namun, peneliti PSHK ini nampaknya sudah kangen berat dengan anak pertamanya, sehingga dia pulang lebih cepat. Kamis ia diperbolehkan pulang, jumat dia mengurus-urus, minggu perpisahan, senin dia kami lepas dengan isak tangis. (duile)

Perpisahan kecil-kecilan dihadiri oleh semua rekan sekelas Reni satu program LLM Comparative Public Policy and Good Governance Utrecht, dan tentunya rekan-rekan sesama penerima beasiswa Stuned di Utrecht. Acara didokumentasikan dan diedit oleh Irma. sedikit catatan, saya terlihat gendut sekali di film ini, pasti karena efek kamera.



tias, mara, maren, irma, reni, claudine, ibu widya, alemu, alberto castro
kang indra, fajar, gue, mollah



reni di stasiun, 3 jam sebelum take off.