Showing posts with label daily. Show all posts
Showing posts with label daily. Show all posts

Wednesday, January 26, 2011

To Teach or Die Tryin'



"By learning you will teach; by teaching you will learn." --Latin proverb

I really enjoyed my lecturing session, every Thursday morning at Institut Bisnis dan Informatika Indonesia. I taught course on media law/ communication law for bachelor degree students in mass communication major (broadcast and public relation). I only handle one class once a week, every semester ganjil. It surely fun, even though it's hard to maintain with all my plenty work activities. The spirit of sharing and spread some new ideas to this young future generation, is always tempting.

My philosophy of teaching is to create a stimulating yet non-competitive and non-intimidating environment in the classroom. I feel that the enthusiasm I bring to the classroom helps to create an encouraging and supportive atmosphere. I always tried my best to re-present the material, combined with my own experience to make the class fun and reachable for the students.

well, only one word to describe my six-monthly teaching activities, awesome. :)


Sunday, May 30, 2010

lagi mumbling ajah

1. Why is this kind of creature is so difficult to find... ahum to handle?
2. There is always a magnificent spot in Jakarta, unbelievable! Subhanallah!
3. I hope, I hope, I hope soon my dream to ride Nissan Terrano Spirit S3 2005 will come true. Tapi kayaknya masih lama banget.
4. I'm crazy for egg. sunny side up, scrambled egg, french omelette, and egg Benedict. always start a day with it, that's why they called it power breakfast.
5. Taking care of family problem, again and again, and again. no probs.
6. This weekend I'm proud of myself. I finally productive.
7. I wannabe like Ari Gold in Entourage the series. A high-strung, money-hungry, fast-talking yet very comical power agent and co-owner of Miller-Gold Agency.
8. Unique is the new synonym for sexy.
9. Two tea spoon of Vietnamese coffee, one sachet of condensed milk, drip filter it, put 4 ice cube. for the last couple month I can not live another day without it.
10. Back to the gym. No pain no gain.

Saturday, May 29, 2010

Bersua Kembali A.K.A Kumpul Bocah

"I Remember Elvis Presley... So I’ll adore him just for ever for he’s the one and only “King”."
--Danny Mirror--

Hari jumat libur Waisak ini, gue berhasil kumpul bareng sobat-sobat unik jaman SMU dulu. Sudah lama sekali direncanakan, namun susah kesampaian gara-gara kesibukan masing-masing individu. memang benar kata orang, spontan terkadang adalah jalan yang terbaik. Sms lalu dilanjut dengan mesej facebook, jadi deh kumpul di Kalimalang. Dekat dengan kediaman kita semua.

Sudah lama sekali saya tidak berjumpa dengan dua sobat saya ini. Pertama adalah Elvis, panggilan beken dari Sri Mulyatno Nugroho, ketua kelas 3 IPS 3 SMU Negeri 54 dulu. Kedua adalah Anggoman, yang masih bersuara lantang dengan tawanya yang khas. Anggo sudah membesar badannya, anaknya pun katanya sudah berusia 6 bulan, sedangkan Elvis masih mempertahankan gaya, sesuai julukannya. Jambul dan cambang ala Elvis.

Elvis ini pribadi yang unik, senang dengan barang-barang nostalgia dan memiliki koleksi barang vintage dan pengarsipan yang sangat rapi di kediamannya. sampai sekarang juga masih. Kami berbincang betapa dia masih menyimpang sebuah majalah khusus Elvis Presley yang saya sempat hadiahkan kepadanya ketika kita lulus SMU.

Nikmat sekali berasyik masyuk mengenang kebodohan masa lalu. Anggoman terbahak-bahak, karena saya masih mengingat kutipan terkenal seorang Anggoman, bahwa canabis itu laksana rokok perdamaian suku Indian, jadi tidak apa-apa dikonsumsi. Hehehe, fatwa itu terjadi saat kita masih ABG bandel semua, 13 tahun silam.

Sayang satu lagi makhluk gaib yang kita undang malam itu, berhalangan hadir karena ada kerjaan mendadak. Makhluk itu disebut Cucur, seperti nama kue. Aslinya bernama Des Kharisma Tarigan. Tak terasa obrolan belum tuntas juga hingga pukul 23.30, dan sang kue cucur tak kunjung merapat.

Saturday, July 11, 2009

me, myself and aftershave


Salah satu rutinitas yang membuat saya relax kembali adalah bercukur. Dan percayalah, saya sangat menikmati kegiatan ini.

Dulu jaman kuliah saya masih sangat cuek dengan kegiatan ini, sehingga seringkali tumbuh janggut kasar atau hingga brewok terpelihara. Mungkin juga karena dalam proses mencari performa, yang kadang terpengaruh jagoan ala Hollywood yang kadang tampil dengan shading 5 o’clock shadow.

Kini, ya tergantung situasi. Biasanya 3 hari sekali. Kalau hari kerja ya pasti buru-buru di pagi hari sembari menggosok gigi disambi mencukur. Kalau dirasa tidak ada meeting penting yang harus tampil OK, yah kadang-kadang muncul dengan five o’clok shadow. Toh sebuah penelitian menyatakan wanita suka dengan wajah pria model begini, menurut mereka gaya unshaven yang dipopulerkan Sonny Crockett dalam Miami Vice ini cerminan pria tough, mature, aggressive and masculine.

Hmmm nggak tau deh. Tapi semua wanita yang jalan sama saya kalau saya tanya, selalu ngasih komentar seragam: saya kurang cocok tampil begitu, raut muka saya lebih pas tampil clean. Banyak yang protes kalo telat 4 hari keliatan nggak cukur. Syerem katanya. Hehehe.

Kalau hanya punya waktu mepet sekali untuk bercukur tapi harus. Yah simply hanya pake foam lalu sret, sret gerakkan itu gillette. Basuh dengan air. Handuk. Lalu keplak, keplak dengan aftershave lotion.

Kalau sedang libur dan tidak perlu jalan ketemu orang, saya malah membiarkan sekali-kali tumbuh tidak bercukur. Namun, kadang paling enak, kalau saya sedang cukup punya waktu luang untuk prosesi ini.

Ini yang saya lakukan:

Basuh muka dengan air panas, atau handuk yang direndam air panas. Terutama di area yang akan dicukur. Ini bagus untuk otot wajah dan melemaskan rambut yang bakal dicukur.

Mulai melumuri dengan foam, rapi sekali disemua area.

Babat perlahan dengan gilette, karena saya tidak suka bercukur dengan yang elektrik. Raba dan temukan beberapa janggut kasar yang belum terbabat. Sehingga benar-benar clean.

Basuh dengan air dingin, wajah akan terasa segar. Keringkan dengan handuk. Lalu rapikan juga cambang dengan gunting.

Lalu pijat wajah dengan aftershave lotion. Untuk mencegah luka akibat pipi tergores silet cukur.

Wajah segar, pipi lembut seperti kulit bayi, siap bertemu wanita hehehe.

Satu lagi obsesi saya, dan masih belum nemu tempat yang asyik di Jakarta. Yaitu sekali-kali kepingin cukur jenggot di barber shop yang klasik. Yang barbernya berpengalaman dan jago. Itu lho, yang bisa pake pisau cukur lipat yang diasah di kulit lalu dengan jagonya dia mainkan itu pisau di wajah kita.

Ada yang punya info?


Saturday, January 19, 2008

me and my daily life

Orang banyak bertanya pada gue, apa yang lo lakukan sekarang? Terutama setelah kembali ke negeri ini 3 bulan silam. Ok, berikut ini penjelasan gue.

Kembali ke profesi asal tentunya. Back to the blue man corps. Hehehehe. Mau lihat mahakarya seperti apa yang gue kerjakan bisa liat di sini. Silahkan saksikan streaming videonya dan transcript lengkapnya. Itu acara special akhir tahun yang lumayan sukses berat. Ratingnya tinggi bener dan sempat jadi perbincangan.

Oh iya, si portie, laptop tablet pc gue yang kecil tipis udah tidak bersama gue lagi. Gue jual. Dan siapa yang beruntung memilikinya? Salah satu rekan sekantor, katanya buat adeknya yang kuliah di medan. Adeknya jelas aja girang berat kejatohan laptop keren kayak gitu. Well, setelah menemani petualangan gue sejak 2003, agak sedih juga ngeliatnya pas terakhir gue re-install dan gue bilas biar kinclong sebelum lepas tangan.

Anyway, inilah gantinya, Compie the next generation. Udah tau kan cerita gue sebelumnya kalo gue pas balik udah nggak punya PC lagi gara-gara meledak 8 bulan sebelum gue mendarat? Nah uang hasil talak tiga ama portie gue pake buat ngerakit PC baru.

Compie next G adalah: Intel core 2 duo 1, 8 Ghz, DDR2 1 GB, SATA HD 80 GB, DVD RW, dan... humph... 19 inch LCD wide screen. Ya benar anda patut untuk berdecak kagum, sekali lagi LCD 19 inch wide screen monitor. Plok, plok, plok.

Kebayang kan kalo gue setahun di negeri kumpeni melototin laptop 10 inch gue yang mungil dan cuma bisa sirik ama bule tetangga kamar sebelah yang punya LCD 19 inch wide double. Makanya niat gue kalo punya duit ngerakit gue bakalan prioritasin LCD huehehehe.

Kalo punya duit lagi sembari nyelengin, gue pingin nambahin memory nya biar jadi 2 GB, terus wireless headphone, wireless keyboard biar nyaman ngetiknya.

Kata orang bijak jaman dulu, sebelum mati minimal nerbitin satu buku dulu. Gue dan beberapa temen gue lagi usaha menuju arah sana. Nah, kalo kata Engkong Ca’a pulang dari sekolah tinggi minimal bikin publikasi tulisan lah. Ok, tulisan perdana gue yang dibuat dari komputer baru ini berhasil muncul di koran Media Indonesia edisi 3 Januari halaman 8. satu halaman lho. Lumayan lah buat kolom analisa perdana. Ini gue scan dan gue upload, monggo silahkan didownload. Sekarang lagi berjuang keras mengatasi rasa malas dan godaan untuk karya kedua, duh deadlinenya udah mepet masih belum nulis-nulis juga neh hehehe.

Gue saat ini lagi nggak punya laptop. Karena gue rasa sekarang udah banyak yang punya, nah gampang banget tinggal nebeng modal flash disk aja kan? hehehe. Doain aja, katanya bulan depan ada yang mau ngasih gue Sony Vaio model baru. Semoga bener kejadian.

Kata orang tiada yang seindah bertemu kawan-kawan lama. Disela-sela kesibukan kerja dan menggapai cita-cita, selain bergaul dengan kolega karib ditempat kerja, tentulah bertemu teman lama adalah saat-saat yang mengasyikkan. Kali ini daripada kepanjangan gue ceritain gue ketemu siapa aja, mending fokus ke temen-temen yang dulu gue kenal di belande.

Let’s see. Sejak kembali sudah beberapa kali gue reunian. Dulu kita semua sama-sama mahasiswa disono. Cuma pakai kaos oblong dan manggul ransel dekil, kini kedok terbuka dan status asli kembali disandang di tanah air. Huehehe.

Acara yang diniatin kumpul-kumpul palingan beberapa kali. Paling sering di Senayan City. Disini ketemu dengan Annis, si ibu korps pemegang paspor hitam. Adept, yang jadi mandor di pabrik alat penghasil polusi kendaraan terbesar di Indonesia, Kiki, peneliti gadungan yang sempat ketemu setelah menyelesaikan kewajibannya yang mirip-mirip ABRI masuk desa. Desanya terpencil lagi. Nun jauh di Berau sana. Mia, yang punya profesi tukang gambar gedung. Siska, si neng geulis asli Bandung yang ternyata dosen terbang, Silvia si aktivis sejati yang selalu tampil ceria, Tias si penari yang baru mendarat.

Ada juga acara diskusi lanjutan Indonesia Law Society Utrecht yang kini kembali digelar di kediaman sohib gue partner diskusi malam si Imam Nasima, yang kini menjadi peneliti, gue lagi bantu publikasi buku perdana die, disini gue kembali ketemu Mbak Linda, ketemu juga dengan rekan yang dulu cuma kenal di milis macam Hernowo dan Bona.

Acara yang sering menjadi reunian, apalagi kalo bukan pas dapat undangan kawinan. Sudah dua orang kawan di belande yang kawin. Pertama si Odi botak, yang kini meniti karir di pabrik makanan ternak terbesar di dunia. Ajang reunian pertama, banyak banget kawan yang dulu gue kenal di Wageningen muncul disini. Terutama komunitas Bogor. Ada ceu Olie dan ceceu-ceceu lainnya. Maklum wageningen terkenal dengan IPB kedua huehehehe.

Terus kawinan si Achie, yang dulu sekolah dokter di Rotterdam, kini ia melanjutkan profesinya sebagai tabib spesialis cut and paste. Paling rame ini ajang reuniannya. Akhirnya ketemu si Nana, sohib gue sang aktivis LSM sejati cum kuncen Bakoel Kofie Cikini. Yang tetep keukeh 3 kali, meski di tanah air kite sudah pada sadar dan menguranginya menjadi 2 kali. Namun ternyata si Nana tetep 3 kali huehehehe. Ada si Icha, yang ternyata gue baru sadar die bekerja di salah satu lembaga yang pimpinannya adalah langganan narasumber di program acara gue. Fajar, sobat sejati yang datang dengan jas lengkap dengan dasi Utrecht, dia juga satu korps dengan Annis di korps black pasport holder. Luluk, sang peneliti kampus Depok yang tetap terlihat ceria, dan masih banyak lagi. Namun yang paling seru adalah, akhirnya bisa juga kopi darat dengan mas Morris. Salah satu legenda hidup, setelah Farid Mardin hihihi. Harus diakui mas Morris yang berprofesi sebagai penguasa taman suropati ini terlihat lebih muda dan segar daripada potret diri yang ia pajang di blog nya.

Gue juga akhirnya bertemu dengan Tommy, sohib yang akrab via online saja, kita itu mencari nafkah satu gedung, dan di belande juga. Namun ketemunya di tempat yang eksotik. Di Aceh. Pertama kalinya gue ke Aceh. Dan melewatkan malam yang seru berwisata kuliner bersama Tommy yang lagi kerja di korps blue helmet.

Gue paling sering ketemu dengan Annis dan Adept. Minimal 2 minggu sekali just for a cup of coffee. Kite lagi ada proyek idealis seru. Apa proyeknya? Ntar deh tunggu tanggal maennye. Pamali kalo diomongin sekarang kata mpok annis. Pokoke kalo ini jadi kite bisa terkenal dan kalo kata adept bisa buat ganti velk mobil.

Oh ya, informasi nggak penting lainnya adalah, setelah 2 bulan masih takut akhirnya gue sudah memberanikan diri menyetir kembali, dan kaget juga ternyata masih faseh juga. Bener kata orang, seperti naik sepeda, tidak akan pernah lupa caranya. Meskipun sekalinya keluar nyetir malem, karena belum terbiasa dengan jalan tol yang semakin banyak, pulangnya sukses nyasar ke tol Bandung.

Gue juga sudah kembali ke gym. Gue paksain. Menimbang ukuran lingkar perut yang makin buncit akibat nikmatnya makanan full kolesterol depan kantor. Bulan pertama cuma 3 kali dateng dan sempet keseleo otot karena kelamaan berhenti latihan. Bulan kedua ini gue udah mulai rajin, juga sudah mulai nenggak protein shake untuk kembali membentuk otot. Doakan, biar badan gue kembali keren seperti dulu.