Wednesday, March 28, 2007

Advertorial: Wageningen yang indah

Dear pembaca setia blog saya (kira-kira sudah 17.000 orang dari aneka penjuru mata angin sejak blog ini pertama kali terancam tutup), kali ini saya akan mengajak anda mengenal tempat paling indah sepenjuru belanda. Yaitu, Wageningen yang indah. Sebelum membaca tulisan ini hendaklah anda menghela napas dalam-dalam agar anda dapat merasakan keindahannya.

Setelah mendengar dari berbagai brosur dan laporan pandangan mata dari berbagai sumber yang layak dipercaya, saya menyimpulkan berbagai isu seputar wageningen sebagai hipotesa awal saya:

Wageningen adalah kota yang indah. Banyak obyek wisata bersejarah dan pesona alaminya sungguh sangat memukau.

Hmm, untuk menguji hipotesa ini, maka saya memberanikan diri melangkahkan kaki ini untuk menempuh perjalanan panjang dan melelahkan, sebuah petualangan mendebarkan dimulai. Saya ambil jaket dan topi saya, lalu tak lupa cambuk kuselipkan dibalik backpack. Cuma biar mirip Indiana Jones, bukan karena saya sadomasochist atau pecinta BDSM.

Kali ini saya dipandu oleh seorang native indigenous person yang pernah bermukim disana, mr AQ. Menurut AQ, perjalanan ke wageningen cukup memakan waktu, setelah menempuh jeep berhari-hari, lalu dilanjutkan dengan rute mendaki yang cukup curam dan terjal. Belum lagi serbuan binatang liar dan suku terasing yang masih kanibal. Wah adrenalin ala jejak petualang TV7 saya langsung membumbung tinggi.

Setelah memilih hari baik, saya mulai petualangan saya. Saya bertemu mr AQ di stasiun kereta Utrecht Centraal, ia membawa ransel carrier dan tas besar di kiri kanan, saya hanya membawa tas ransel mungil. Mungkin menjadi porter adalah bagian dari servis yang ditawarkan mr AQ. Tak lupa sebuah pisau lipat menyembul di saku celana AQ, mungkin untuk berjaga-jaga jika ada lintah yang menempel, atau untuk menguliti rusa yang dibakar di api unggun untuk makan malam.

Saya membeli tiket di mesin tiket otomatis, ternyata wageningen tidak ada di daftar. Saya bingung. Lalu AQ berkata dengan nada bijak, “beli tiketnya ke Ede. Dari situ kita lanjutkan ke wageningen. Tidak ada yang langsung. Dari Ede kita lanjutkan perjalanan tanpa kereta.”

Hmmm. Agak aneh.

“Dari situ, dengan restu Tuhan kita akan sampai ke wageningen. Hanya atas ridhoi Nya kita sampai ke tujuan.” Tambah mr AQ.

Saya langsung menerawang, teringat pesan serupa di film-film Barry Prima dan Advent Bangun saat bertemu penjaga gunung yang tua dan berjenggot. Aroma mistik dapat kurasakan. Aku teringat sebuah nama hari dalam kalender jawa, hari yang sama dengan aku berangkat ini, sabtu wage. Mungkin hari pada kelender jawa kuno ini dinamakan oleh seorang raja jawa yang pernah mondok di wageningen.

Dengan hanya 7,5 euro kita bisa naek kereta PP utrecht-wageningen. Ups. Utrecht-Ede. Karena tidak ada stasiun di wageningen.

Singkat cerita sampailah saya di di Ede. Saya lantas menaiki bus satu-satunya ke Wageningen. Untuk turun di sebuah gedung paling top di wageningen, kita harus sedikit membuka ketajaman semua indera. Begitu kita melihat restoran cina satu-satunya di jendela, itulah saatnya kita memijit tombol stop. Alhasil kita akan turun pas di depan gedung flat Bornsesteeg yang bersejarah. Inilah gedung paling top se-wageningen.

Saya melangkahkan kaki ke suite room paling keren, view nya paling bagus. Hampir mirip dengan Trump Tower di New York. Konon property ini dimiliki oleh seorang botak yang untungnya sedang tidak ditempat, beliau menurut titah ajudannya sedang memenuhi panggilan dinas.

Obyek wisata dan sarana hiburan

Jika anda memutuskan kuliah di wageningen, anda tidak akan kecewa. Sarana olahraganya mengingatkan saya dengan kompleks olimpiade di Barcelona. Suasananya indah sunyi temaram, makanya ada panti jompo besar disini. Semilir harumnya alam bercampur dengan bau sapi.

Anda akan dihibur dengan fasilitas khas yang cuma ada di Wageningen. Yaitu sarana mendownload film gratis. Tidak hanya sekedar mendownload ala torrent yang pasaran itu. Tapi hanya dengan itungan menit film box office lawas Hollywood, atau film seri Heroes dan Lost terbaru dapat anda nikmati, semua karena seluruh kamar mahasiswa disini terkoneksi oleh LAN. Inilah semangat peer to peer file share yang paling sesuai melukiskan impian Shawn Fanning. Makanya tidak heran banyak dijumpai anak-anak dari penjuru kota lain berbondong-bondong berkunjung bermodalkan portable hard drive cuma buat numpang download. Semangat Indonesia!

Lalu ada juga radio lokal, bukan hanya sekedar radio lokal ala Invogro Groningen yang mengingatkan saya pada prambors atau Hard Rock, radio Swara Wageningen ini mengingatkan saya pada radio kayumanis atau RRI siaran lokal banyumas era lapan puluhan awal. Penyiarnya bukan anak muda tanggung yang coba-coba, semuanya senior citizen. Jadi sudah cukup banyak makan asam garam. :)

Sorenya, saya diajak mr AQ untuk mengunjungi icon wageningen. Yaitu ratu lebah. Ratu lebah ini biasanya hadir bersama dayang-dayangnya. Bisa kualat kalo kesini nggak sowan sama Ratu Lebah. Oh ya, dayang-dayang ini juga punya julukan, mereka akrab dipanggil dengan geng Geulis, ini sebuah metafora tentunya. Saya ingatkan sebelum anda berfantasi lebih dalam perihal mereka. Lebih banyak tentang ratu lebah featuring geng geulis dan spesialisasi mereka bisa disimak disini.

Nah, lanjut di perjalanan keliling wageningen yang indah. Ada C1000 dan Albert Heinz, tempat belanja paling top se-wageningen. Dan kalo anda sudah tidak sabar dengan naluri turisme anda seperti saya, kita juga bisa foto dengan object landmark kota ini.

1. patung sapi. Monumen ini masih relatif baru, tapi terlihat saat itu sudah banyak turis jepang yang jepret-jepret disini. Mungkin karena wageningen terkenal di kalangan pertanian dan peternakan, maka inilah icon yang paling pas. Disarankan anda berfoto disini, dengan benchmark turis jepang aja foto disini.

2. gentong ajaib. Konon kata ibunda ratu lebah, kalo kamu foto disini sama yang kamu sayangi, kamu akan awet. Makanya ajaklah seseorang yang kamu taksir, dan jebaklah dia untuk foto bersama disini. Sayang hari keburu malam dan hingga kini saya masih penasaran dimana lokasi gentong ini berada.

3. air mancur mujarab. Nah ini dia. Kalo berfoto disini, besar kemungkinan kamu akan kembali muncul di belanda. Terbukti pada si mr. AQ. Karena itu saya berfoto disini.




Buat kamu yang masih penasaran. Kamu mungkin sedikit notice bahwa kota ini juga terkenal dengan iklan Heinekennya. Menurut iklan itu cuma Wageningen university yang punya technology cloning paling mujarab seantero dunia.

Oh iya, sekali lagi. Tulisan ini advertorial yah, makanya sarat dengan promosi. Namun kalau anda tergoda dengan isapan jempol diatas, segera kunjungi wageningen yang indah! Dijamin langsung terhisap! Syedap!

0 komentar: