Thursday, July 12, 2007

Marlboro Kretek Filter?

gue lagi syahdu seperti biasa menyelesaikan setoran ketikan buat yang mulia supervisor tersayang... ketika sms dari orang dodol ini masuk:

yu, gue lg menikmati marlboro kretek filter.
ga sekuat garfil tapi ga seenteng sampurna muld.
terobosan berani dr marlboro. uitstekend!

okeh ini sangat mengusik urat penasaran gue... ada yang bisa kasih clue soal produk terbaru marlboro ini? masih lawas atau jangan2 udah setahun gue nggak tau? penasaran abis soale.
maklum rokok mild bagi gue masih kurang berat, namun juga jangan kaya GG, nah kalo marlboro (setelah mengakuisisi HM sampoerna) bisa menemukan racikan pas ditengah-tengahnya, mungkinkah seperti Sampoerna Mild King Size dulu yang sudah hilang dari pasaran?

rokok mild memang pasar yang besar, dulu diciptakan untuk perokok newbie, dan merangkap sebuah identitas juga. jadi kalau merokok mild, kita bisa tau dia dulunya belajar ngerokok pas jamannya anak SMA tawuran (era keemasan kelahiran sampoerna mild, yang konon desain warna boks-nya putih biar matching dengan seragam upacara hari senin) kalau rokoknya Djarum maka die gede pas jamannya keliling kota pake jip terbuka, nongkrong di pinggir melawai dan mengidolakan onky alexander dan paramitha rusady dalam catatan si boy. kalau GG maka pas masa ABG die sukanya Rock n Roll klasik jamannya Harri mukti dan Ikang Fawzy. kalau menak djinggo, yah kalo nggak kuli bangunan so pasti fans beratnya jamal mirdad.

nah kembali ke marlboro kretek ini, gue rasa die menyasar para perokok level medium, matangnya baru kemaren, namun nggak mau satu merk dengan mereka, penerus-bangsa-yang-beli-sebungkus-patungan atau kaum ngembat-rokok-bokap-kalo-lagi-lengah, dan juga nggak mau satu merk dengan mereka yang fanatik dengan bungkus rokok ber desain-klasik-paling-norak-yang-masih-dipertahankan.

coba deh kaum perokok dengan jam terbang tinggi, kasih info soal produk baru philip morris ini... termasuk harga ecerannya dan kalo bisa kirim ke gue foto lengkap dengan si abang penjual rokok di kaki lima memegangnya.


0 komentar: